4 April 1946. Operasi Lintas Laut dari Banyuwangi ke Bali
Angkatan laut RI telah beberapa kali melakukan ekspedisi ke luar Jawa, dengan tujuan membangkitkan perlawanan rakyat atau mendirikan pangkalan Angkatan Laut. Ekspedisi ke Bali dari Banyuwangi pernah dilakukan dua kali yaitu pada 4 April 1946 dan Juli 1946. Ekspedisi pertama dibagi atas tiga kelompok. Kelompok satu terdiri anggota-anggota TRI Laut Malang yang dipimpin Kapten Makardi. Kelompok kedua terdiri dari anggota-anggota Pangkalan X TRI Laut Banyuwangi dipimpin Kapten Waroka. Kelompok ketiga rombongan resimen Sunda Kecil yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ngurai Rai.
Pada malam hari tanggal 4 April 1946, ekspedisi berangkat gelombang demi gelombang. Gelombang pertama yang berangkat adalah kelompok dua yang dipimpin oleh Kapten Waroka dengan tugas untuk melakukan pendaratan tipuan. Mereka menggunakan 4 buah perahu layar menuju pantai Bali Utara. Gelombang kedua adalah kelompok satu dibawah pimpinan Kapten Markadi. Empat buah perahu layar berukuran enam ton yang digunakan kelompok ini menuju pantai Bali Selatan. Tiga perahu gagal mendarat dan kembali ke Banyuwagi setelah terlibat pertempuran dengan kapal peronda pantai Belanda.
Gelombang ketiga adalah kelompok tiga. Kelompok ini dipecah menjadi tiga, semuanya menuju pantai selatan dan barat. Dua bagian dari kelompok ini berhasil mendarat dengan selamat termasuk Letkol Ngurah Rai, sedang satu bagian lagi dicegat oleh patroli Belanda dipantai candikusuma. Pertempuran seru terjadi, enam orang anggota ekspidisi gugur termasuk Kapten Waroka.
Sebagian besar anggota ekspedisi berhasil mendarat dengan selamat. Pasukan Ngurah Rai bermarkas di Tabanan, sedangkan pasukan Makardi membentuk Pangkalan Angkatan Laut di Jembrana. Tugas mereka adalah mengamankan garis hubungan Bali-Banyuwangi.
0 Response to " "